UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
2014
Follow Us : @FEUSNI
1. Pengertian Biaya Modal
Modal yang
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman atau hutang atau modal asing. Modal sendiri merupakan modal yang
berasal dari pihak perusahaan baik dari pemilik perusahaan (pemegang saham)
maupun laba yang tidak dibagi (laba ditahan), sedangkan modal pinjaman
merupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur, suplier dan
perbankan. Di dalam memenuhi modal yang dibutuhkan tersebut perusahaan dapat
menerbitkan dan menjual surat berharga berupa obligasi (modal pinjaman) dan
saham (modal sendiri). Surat berharga tersebut dijual kepada para investor yang
menginginkannya. Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor,
maka perusahaan berkewajiban memberikan hasil (return) yang diharapkan
atau dikehendaki oleh investor tersebut. Hasil yang diharapkan oleh investor
tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut biaya modal seperti
biaya bunga, biaya penurunan nilai surat berharga dan biaya lain yang berkaitan
dengan perolehan modal tersebut. Biaya modal pinjaman tidak hanya bunga
yang harus dibayar, tetapi juga biaya notaris, biaya provisi dan meterai.
Biaya modal (Cost
of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Pengertian
biaya modal yaitu semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan
dalam rangka mendapatkan sumber dana atau modal. Biaya yang dikeluarkan bisa
bersifat eksplisit seperti biaya bunga, ada juga yang bersifat implisit yaitu
biaya yang tidak dikeluarkan pada saat ini tetapi dikeluarkan di masa yang akan
datang seperti selisih harga obligasi yang dikeluarkan pada saat jatuh tempo
dan diratakan pada tahun-tahun berlakunya obligasi.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksud-kan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan. Sebagai contoh, pada umumnya orang menganggap
bahwa biaya modal yang berasal dari hutang yang dipinjam dari bank hanya berupa
tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank dalam kontrak perjanjian hutang. Hal
ini benar apabila jumlah uang yang diterima sama besarnya dengan jumlah nominal
hutangnya. Tetapi, dalam kenyataannya sering kali dijumpai bahwa penerima
kredit harus membayar biaya administrasi, biaya asuransi dan sebagainya.
Biaya-biaya tersebut sering tidak dicantumkan dalam perjanjian kredit.
Misalnya, perusahaan A akan meminjam uang atau kredit rekening koran berjangka
1 tahun sebesar Rp.
10.000.000,- dengan bunga 20% setahun, berarti harus membayar bunga sebesar 20%
kali Rp. 10.000.000,- = Rp. 2.000.000,- selain itu juga harus membayar biaya provisi
Rp. 200.000,- biaya administrasi dan meterai Rp. 25.000,- serta biaya Notaris
Rp. 50.000,- Dengan demikian seluruh
biaya yang dikeluarkan adalah Rp.
2.000.000 + Rp. 200.000 + Rp. 25.000 + Rp. 50.000 = Rp. 2.275.000,-. Dana yang
bisa digunakan sebesar Rp. 10.000.000 - Rp. 2.275.000 = Rp. 7.725.000,-
sehingga biaya modalnya yaitu (2.275.000
: 7.725.000) x 100 % = 29,45%. Biaya modal
dari rekening koran sebesar Rp. 10.000.000,- tersebut tidak sebesar 20 % tetapi
29,45% inilah sebagai biaya modal yang secara riil dibayar perusahaan.
Dengan demikian
biaya modal dari penggunaan hutang yang secara riil harus ditanggung atas
penerimaan kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga menurut kontrak.
Fungsi biaya modal yaitu sebagai cut of rate atau tingkat pembatas suatu
keputusan investasi diterima atau ditolak. Suatu investasi diterima jika
keuntungan yang diperoleh bisa menutup semua biaya modal yang dikeluarkan.
Keputusan investasi merupakan keputusan berjangka panjang dan biaya modal
sebagai tolak ukur diterima atau ditolaknya
suatu investasi, oleh karena itu yang perlu dihitung biaya modalnya.
Perusahaan yang menggunakan dana
dari laba ditahan (laba ditahan digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yang
bersangkutan) juga ada biayanya walaupun laba ditahan berasal dari hasil usaha
perusahaan. Biaya modal yang berasal dari laba ditahan disebut cost of
retained earning. Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate
of return) yang disyaratkan diterima oleh para investor, karena apabila
laba ditahan tersebut diinvestasikan pada perusahaan lain maka akan
mendatangkan keuntungan. Besarnya keuntungan tersebut sama dengan besarnya
keuntungan apabila perusahaan menginvestasi sendiri dana laba ditahan tersebut
atau sama besarnya dengan rate of return yang diharapkan diterima dari
investasi pada saham (expected rate of return on the stock).
Biaya modal dapat dihitung
berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal
individual. Biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap
jenis modal. Namun, apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka
biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted
average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang digunakan.
Sekali lagi bahwa, konsep biaya modal dimaksudkan untuk menentukan besarnya
biaya nyata (riil) dari penggunaan dana dari masing-masing sumber dana. Dari
biaya modal secara indvidual tersebut digunakan untuk menentukan biaya modal
rata-ratanya. Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai
pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return).
Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak
yaitu dari sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya
required rate of return merupakan tingkat keuntungan (rate of return)
yang mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi
perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of returnmerupakan
biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
modal tersebut.
2. Fungsi Biaya Modal
Perhitungan biaya modal sangat erat kaitannya dengan
pajak yang dikenakan kepada perusahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal
pinjaman akan berbeda dengan biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan
biaya modal dapat didasarkan pada perhitungan sebelum pajak (before tax
basis) atau perhitungan setelah pajak (after tax basis). Perbedaan
konsep ini karena pajak merupakan pengurang laba yang diperoleh perusahaan, tetapi
pada umumnya, analisis biaya modal didasarkan pada keadaan setelah pajak.
Apabila ada biaya modal yang dihitung sebelum pajak (seperti biaya modal dari
obligasi), maka perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan
perhitungan biaya modal rata-ratanya.
Biaya modal biasanya digunakan
sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi
(sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate
of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. Yang
dimaksud dengan biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall
cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net present
value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau
ditolaknya suatu usulan investasi, maka biaya modal berfungsi sebagai
"discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari
proceeds dan pengeluaran investasi. Oleh karena perhitungan rate of return didasarkan
atas dasar sesudah pajak, maka sewajarnya kalau pembandingnya (yaitu biaya
modal) diperhitungkan atas dasar sesudah pajak. Dengan demikian perhitungan
biaya modal dalam buku ini akan didasarkan atas dasar biaya modal sesudah
pajak.
3.
Biaya Modal Individual
Telah dijelaskan di depan bahwa perhitungan
biaya modal atas perusahaan adalah biaya modal rata-rata dari biaya tiap jenis
modal (biaya modal individual). Masing-masing perhitungan biaya modal dimaksud
yang dimulai dengan perhitungan biaya modal secara individual hutang jangka
pendek, hutang jangka panjang dan biaya modal sendiri.
1. Biaya
Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka
pendek (hutang lancar)
merupakan hutang yang jangka
waktu pengembaliannya kurang dari
satu tahun. Hutang jangka pendek
terdiri dari hutang perniagaan (trade accounts payable),
hutang wesel dan kredit jangka pendek dari bank. Biaya modal dari penggunaan
hutang (cost of debt) dapat dihitung dengan cara:
Biaya
hutang sesudah pajak = biaya hutang sebelum pajak (1,0 - tingkat pajak).
atau
kt = kb (1 - t)
kt = kb (1 - t)
dimana:
k t =
Biaya hutang jangka pendek setelah pajak
k b =
Biaya hutang jangka pendek sebelum pajak yaitu sebesar tingkat bunga hutang
t = Tingkat pajak
Contoh
1.
Suatu perusahaan membeli bahan baku secara kredit.
Bunga dari kredit tersebut sebesar 10%, tingkat pajak penghasilan (tax rate)
40%, maka biaya hutang setelah pajak sebesar:
kt = kb (1 - t) = 0,10 (1 – 0,40) =
0,06 = 6%.
Dari contoh tersebut, biaya hutang sebelum pajak yaitu
tingkat bunga hutang sebesar 10% merupakan biaya pengurang pajak (tax
deductible expense). Hal ini karena bunga hutang tersebut dalam laporan
laba-rugi diperhitungkan untuk mengurangi keuntungan (laba) operasi dan
menghasilkan laba sebelum pajak. Dengan adanya beban bunga ini menyebabkan
keuntungan yang terkena pajak menjadi lebih kecil, sehingga pajak yang harus
dibayar perusahaan menjadi lebih kecil pula.
2.
Biaya Modal Hutang Jangka Panjang
Biaya hutang yang ditanggung oleh
perusahaan yang menggunakan dana hutang tidak lain adalah sebesar tingkat
keuntungan yang disyaratkan oleh investor (pemilik dana). Pada dasarnya biaya
penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal
dari obligasi (cost of bond) dapat dihitung dengan menggunakan cara
seperti perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus
(metode) singkat dan metode present value (lihat pula Bab 3: Penilaian
surat berharga). Untuk lebih jelasnya kita ikuti contoh berikut:
Contoh .2.
PT “A” mengeluarkan obligasi
dengan nominal per lembar Rp. 25.000,- yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil
penjualan obligasi neto yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp. 24.250,-,
bunga atau kupon obligasi pertahun sebesar 4% dan tingkat pajak sebesar 30%.
Berapakah besarnya biaya modal obligasi tersebut? Untuk menyelesaikan biaya
modal di atas digunakan 2 cara:
a.
Perhitungan biaya modal hutang obligasi (kd) dengan metode singkat
Biaya modal hutang jangka panjang dengan metode
ini menggunakan rumus:
kd =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar