PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

2014

Follow Us : @FEUSNI

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PEMBAHASAN:

1. PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL

2. PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL

3. ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK

4. TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL

5. MANFAAT HP VARIABEL

6. PERBEDAAN KONSEP HP VARIABEL DAN HP PENUH

ADALAH :

SUATU KONSEP PENENTUAN HARGA POKOK YANG HANYA MEMASUKKAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL SEBAGAI ELEMEN HARGA POKOK PRODUK.

BIAYA PRODUKSI TETAP DIANGGAP SEBAGAI BIAYA BIAYA PERIODE (Period Cost)  YANG LANGSUNG DIBEBANKAN KEPADA RUGI LABA PERIODE TERJADINYA DAN TIDAK DIPERLAKUKAN SEBAGAI BIAYA PRODUKSI.

ELEMEN HARGA POKOK PRODUK

1. BIAYA BAHAN BAKU

2. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

3. BIAYA OVERHEAD PABRIK

BIAYA BAHAN BAKU

1. HP BAHAN BAKU + BIAYA LAINNYA ===> ELEMEN BI. VARIABEL MELIPUTI BB + BI LAIN VARIABEL

2. HP BAHAN BAKU ===> SEMUA MENJADI ELEMEN BI VARIABEL

BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Elemen Biaya Produksi

1. SISTEM UPAH PER POTONG

2. SISTEM UPAH PER JAM

Biaya Tetap à Period Cost

1. SISTEM UPAH TETAP

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BOP VARIABEL ===> ELEMEN BIAYA PRODUKSI

BOP TETAP ===> BIAYA PERIODE

MUNCULNYA VARIABEL COSTING

1.   JUMLAH PRODUKSI TIDAK SEPERTI PADA TAFSIRAN PRODUKSI NORMAL SEHINGGA BOP DIBEBANKAN BISA LEBIH ATAU KURANG DIBEBANKAN.

2.   JUMLAH YANG DIPRODUKSI TIDAK SAMA DENGAN JUMLAH YANG DIJUAL SEHINGGA BIAYA BERSIFAT TETAP AKAN MENEMPEL PADA PERSEDIAAN SAMPAI PERSEDIAAN TERJUAL.

3.   PIHAK INTERNAL MEMERLUKAN INFORMASI YANG DISUSUN DENGAN METODE HARGA POKOK VARIABEL.

TUJUAN PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL                

1.   MEMBANTU MANAJEMEN MENGETAHUI BATAS KONTRIBUSI (CONTRIBUTION MARGIN) UTK PERENCANAAN LABA MELALUI ANALISA HUBUNGAN BIAYA VOLUME LABA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN  JANGKA PENDEK.

2.   MEMUDAHKAN MANAJEMEN DALAM MENGENDALIKAN KONDISI-KONDISI OPERASIONAL YANG SEDANG BERJALAN SERTA MENETAPKAN PENILAIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA DEPARTEMEN ATAU DEVISI TERTENTU DI DALAM PERUSAHAAN.

MANFAAT PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PIHAK INTERNAL

•          PERENCANAAN LABA

•          PENENTUAN HARGA JUAL

•          PENGAMBILAN KEPUTUSAN

•          PENGENDALIAN BIAYA

PIHAK EKSTERNAL

•          PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN

•          PENENTUAN LABA

PERBEDAAN VARIABEL DAN FULL COSTING

PERBEDAAN DILIHAT DARI SEGI :

1. Penentuan Harga Pokok Produk
2. Penentuan Harga Pokok Persediaan
3. Pengakuan “Period Cost”
4. Pendekatan Pengelompokkan biaya
5. Penyajian Laporan Rugi / Laba

FULL COSTING VS VARIABEL COSTING

HARGA POKOK PENUH

1.   PENGGOLONGAN BIAYA

            MENURUT FUNGSINYA

2.   BIAYA TETAP MENJADI UNSUR HARGA POKOK PRODUKSI

3.   PENYUSUNAN LAPORAN RUGI LABA TANPA MENCARI CONTRIBUTION MARGIN

HARGA POKOK VARIABEL

1.   PENGGOLONGAN BIAYA MENURUT PRILAKUNYA

2.   BIAYA TETAP MENJADI UNSUR BIAYA PERIODE

3.   PENYUSUNAN RUGI LABA DENGAN MENCARI CONTRIBUTION MARGIN

PENENTUAN HP PERSEDIAAN

Full Costing

Sebagian biaya overhead pabrik tetap MASIH MELEKAT pada persediaan sampai produk laku terjual.

Variable Costing

Biaya overhead pabrik tetap DIBEBANKAN pada Period Cost sehingga TIDAK MELEKAT  pada persediaan

PENYAJIAN DLM LAPORAN RUGI / LABA

PERBEDAAN HP PENUH DAN HP VARIABEL DPT DITINJAU DARI SEGI:

1.         PENGGOLONGAN BIAYA DI DALAM LAP RUGI LABA

2.         STRUKTUR ATAU SUSUNAN PENYAJIAN LAP RUGI LABA

3.         BESARNYA LABA BERSIH

PENGGOLONGAN BIAYA

Full Costing

            Biaya digolongkan dengan pendekatan Fungsi à Biaya digolongkan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi.

Variable Costing

            Biaya digolongkan dengan pendekatan Variabelitas à Biaya digolongkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap.

Kelemahan Full Costing

1.         Sebagian Biaya menempel pada persediaan à biaya dicatat terlalu sedikit à laba yang dihasilkan lebih tinggi.

2.         Jika produksi tidak mencapai kapasitas normal à biaya overhead tetap akan kurang dibebankan dan sebaliknya.

Kelemahan Variable Costing

Satu-satunya kelemahan Varible Costing : Variable Costing tidak diterima oleh Prinsip Akuntansi yang diterima secara Umum à Penyusunan Laporan dengan Variable Costing harus di “ADJUST” kembali ke dalam Full Costing.

Formula

Jika ∑Produksi  >  ∑Terjual à  Laba Full Costing  >  Laba Variable Costing

Jika ∑Produksi  <  ∑Terjual à  Laba Full Costing  <  Laba Variable Costing

Jika ∑Produksi  =  ∑Terjual à  Laba Full Costing  =  Laba Variable Costing

Selisih Laba ke-2 Metode

Selisih laba yang diperoleh dari ke-2 metode dapat dihitung dengan rumus :

∑ Persediaan x Tarif BOP tetap

PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK MANFAAT INFORMASI BIAYA PENUH

1. MENGURANGI KETIDAKPASTIAN YANG DIHADAPI DECISION MAKER

2. DASAR YANG MEMBERI PERLINDUNGAN BAGI PERUSAHAAN DARI KEMUNGKINAN KERUGIAN

3. MEMUNGKINKAN BAGI MANAJER PENENTU HARGA JUAL MENENGAH STRUKTUR BIAYA DARI PESAING

4. DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMASUKI PASAR

5. HARGA JUAL NORMAL (NORMAL PRICING) HARGA JUAL MERUPAKAN AKUMULASI DARI TAKSIRAN BIAYA DAN LABA YANG DIHARAPKAN