PENDAPATAN
Latar Belakang
Urutan
yang logis setelah pembahasan aset dan kewajiban adalah ekuitas karena
ketiganya merupakan elemen neraca. Pendapatan dan biaya dibahas terlebih dahulu
sebelum ekuitas karena merupakan penyebab penting perubahan ekuitas yang
berasal dari kegiatan operasi perusahaan dan pembentuk statemen laba rugi yang
menentukan laba perusahaan. Konsep dasar upaya dan hasil menyatakan bahwa hasil
dan capaian harus diperoleh dengan upaya atau bukan sebaliknya capaian dulu
baru capaian menanggung biaya. Jadi, tidak ada capaian tanpa upaya. Konsep dan
hasil mempunyai implikasi bahwa pendapatan dihasilkan oleh biaya. Artinya,
hanya dengan biaya pendapatan dapat tercipta dan bukan sebaliknya pendapatan
menanggung biaya.
Walaupun demikian, secara teknis akuntansi, pendapatan biasanya diukur lebih dahulu dan baru kemudian biaya yang diperkirakan menghasilkan pendapatan tersebut diukur sehingga laba dapat ditentukan dengan tepat. Seperti aset dan kewajiban, pembahasan pendapatan meliputi pengertian, pengukuran, pengakuan dan penilaian. Masalah teoritis pendapatan dapat dilukiskan dalam gambar berikut
Walaupun demikian, secara teknis akuntansi, pendapatan biasanya diukur lebih dahulu dan baru kemudian biaya yang diperkirakan menghasilkan pendapatan tersebut diukur sehingga laba dapat ditentukan dengan tepat. Seperti aset dan kewajiban, pembahasan pendapatan meliputi pengertian, pengukuran, pengakuan dan penilaian. Masalah teoritis pendapatan dapat dilukiskan dalam gambar berikut
A. Pengertian
Pendapatan
Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup
perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pula pendapatan juga berpengaruh terhadap
laba rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan laba rugi.
Pengertian
tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa macam, berikut ini ada beberapa
pengertian pendapatan dari para tokoh dan juga PSAK No. 23.
-
Konsep
kesatuan usaha menurut Zaki Baridwan (1992 : 8)
“Konsep ini menyatakan bahwa dalam
akuntansi perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha
yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri dan terpisah dari pemilik
dan pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan”.
Berdasarkan
konsep kesatuan usaha diatas, konsep tersebut mempunyai konsekuensi yaitu bahwa
pendapatan dan laba harus dipandang sebagi kenaikan kekayaan perusahaan,
sedangkan biaya dan rugi sebagai pengurang kekayaan perusahaan. Oleh karena
itu, Standar Akuntansi harus menyelesaikan pengertian pendapatan dan biaya
dengan memandangnya sebagai perubahan kekayaan, bukan sebagai kenaikan atau
penurunan kekayaan pemilik atau pemegang saham.
-
Menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 23
“Pendapatan adalah arus masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal.”
-
Menurut
M. Munandar ( 1981 : 16 )
“Suatu pertambahan assets yang
mengakibatkan bertambahnya Owner’s Equity, tetapi bukan karena panambahan modal
dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan assets yang disebabkan
karena betambahnya liabilities”
-
Sofyan
Syafri Harahap (2001:236)
“Pendapatan adalah hasil penjualan
barang dan jasa yang dibebankan kepada langganan/mereka yang menerima”.
B. Karateristik
Pendapatan
Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan
dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk mempertahankan diri dan
pertumbuhan. Selisih dari keduanya nantinya menjadi laba atau income dan rugi
atau loss. Pendapatan umumnya digolongkan atas pendapatan yang berasal dari
kegiatan normal perusahaan dan pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan
normal perusahaan.
Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya
diperoleh dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan
kegiatan utama perusahaan. Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal
perusahaan adalah hasil di luar kegiatan utama perusahaan yang sering disebut
hasil non operasi. Pendapatan non operasi biasanya dimasukkan ke dalam
pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga dan deviden.
Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang
menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan
merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini
dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama
perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses penandingan.
1. Sumber pendapatan
Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara
tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah
rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal; laba dari
penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap; surat
berharga; ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan; hadiah, sumbangan atau
penemuan; revaluasi aktiva tetap; dan penjualan produk perusahaan. Dari semua
transaksi di atas, hanya transaksi atas penjualan produk saja yang dapat dianggap
sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya
dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan.
2. Produk dan
kegiatan utama perusahaan
Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam bentuk
jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam produk
atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat berlainan jenis
maupun arti pentingnya bagi perusahaan.
3. Jumlah rupiah
pendapatan dan proses perbandingan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per
satuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya
laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang
dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan
dan beban dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan secara layak dibandingkan
dengan pendapatan maka tampaklah jumlah rupiah laba atau pendapatan neto.
C. Penilaian,
Pengukuran dan Pengakuan pada Pendapatan
Saat menentukan pendapatan diakui dapat ditinjau dari besar
kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dapat diukur
dan diprediksikan dengan normal.
- Penilaian Pendapatan
Standar
Akuntansi memberikan pedoman dasar penilaian yang dapat digunakan untuk
menentukan berapa rupiah yang diperhitungkan dan dicatat pertama kali dalam
suatu transaksi atau berapa jumlah rupiah yang harus diletakkan pada suatu akun
dalam laporan keuangan.
Ada empat dasar dalam penilaian
pendapatan antara
lain sebagai berikut:
- Biaya Historis (historical cost) : Aktiva dicatat
sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar ssebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada
saat perolehan.
- Biaya Kini (current cost): aktiva dinilai dalam wujud
kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau
setara yang diperoleh sekarang.
- Nilai realisasi atau penyelesaian
(realization/settlement value) : Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang sama atau setara aktiva yang sekarang dengan menjual
aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal).
- Nilai sekarang (present value) : Aktiva dinyatakan
sebesar kas masuk bersih dimasa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang
dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal.
- Pengukuran pendapatan
Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu
pendapatan diakui, yaitu pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran
moneter dan penetapan waktu bahwa pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai
pendapatan.
Ikatan
Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai pengukuran pendapatan
yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai berikut:
“Pendapatan harus diukur dengan
nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah pendapatan yang timbul dari
suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan pembeli
atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga nilai
wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi
jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.
Pendapatan
dapat diukur dengan nilai tukar, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
nilai tukar ini yaitu sebagai berikut:
- Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga
seperti rugi piutang ragu-ragu perlu disesuaikan untuk menghitung net cash
yang sebenarnya.
- Untuk transaksi bukan dengan kas., apabila nilai dari
barang yang diserahkan dianggap sama dengan nilai pasar wajar dari barang
yang akan diterima maka nilai tukarnya adalah nilai buku barang yang akan
diterima lebih atau kurang dari nilai buku barang yang akan diserahkan
maka selisihnya nilai pasar barang yang diterima dengan nilai buku barang
yang diserahkan merupakan keuntungan.
Berikut ini ada berbagai macam dasar
pengukuran pendapatan antara lain:
- Cash Equivalent
Jumlah rupiah kas penghargaan produk
yang terjual baru akan menjadi pendapatan yang sepenuhnya setelah produk yang
tejual baru akan diproduksi dan penjualan benar-benar terjadi.
- Nilai setara kas
Jumlah rupiah kas yang diperkirakan
atau diterima atau dibayarkan pada masa mendatang dari hasil, penjualan aktiva
dalam kegiatan normal perusahaan.
- Harga dibawah harga pasar
Harga pasar yang berlaku sekarang tetap, nilainya dibawah
harga semula.
- Harga pasar
Harga jual bersih yang diperkirakan
dikurangi biaya simpanan, biaya penjualan, dan biaya penyerahan produk.
- Harga kesepakatan
Harga dimana yang merupakan
kesepakatan dengan pelanggan dari setiap jumlah rupiah penjualan yang
disepakati dengan pelanggan.
- Pengakuan Pada Pendapatan
Tujuan
dari semua usaha pada akhirnya adalah untuk mendapatkan pendapatan yang bisa
meningkatkan nilai perusahaan. Secara umum, pendapatan diakui pada saat
realisasinya atau sepanjang tahap (siklus) operasi.
Ikatan
Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23
menjelaslan kapan suatu pendapatan diakui adalah sebagai berikut:
- Pendapatan dari transaksi penjualan produk diakui pasa
saat tanggal penjualan, biasanya merupakan tanggal penyerahan produk
kepada pelanggan.
- Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan
jasa diakui pada saat jasa tersebut telah dilakukan dapat dibuat
fakturnya.
- Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva
sumber-sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain, seperti” pendapata
bunga, dan royalty diakui sejalan dengan berlakunya waktu atau pada saat
digunakan aktiva yan bersangkutan.
- Pendapatan dari
penjualan aktiva diluar barang dagangan seperti penjualan aktiva tetap
atau surat berharga diakui pada saat tangal penjualan.
Kriteria pengakuan pendapatan
Pengakuan sebagai pencatatan suatu
item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Pengakuan itu termasuk penggambaran
suatu item baik alam kata-kata maupun dalam jumlahnya, dimana jumlah mencakup
angka-angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Empat kriteria
mendasar yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui adalah :
1.
Definsi item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu dari tujuh
unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan
dan kerugian.
2.
Item tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal,
yaitu karakteristik, sifat atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur.
3.
Relevansi informasi mengenai item tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam
pengambilan keputusan.
4.
Reliabilitas informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar
dapat diuji, dan netral.
D. Metode Pencatatan
Pendapatan
Di dalam laporan akuntansi dasar pencatatan pendapatan harus
berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) Nilai ekonomis
harus sudah ditambahkan perusahaan pada produknya
2) Jumlah pendapatan
harus dapat diukur
3) Pengukuran yang
dilakukan haruslah bebas
4) Biaya-biaya yang
berkaitan harus dapat diestimasi dengan tingkat kecermatan yang memuaskan.
Metode dalam pencatatan pendapatan terdiri dari dua metode, yaitu
sebagai berikut: metode berbasis kas (cash basis method) dan metode berbasis
akrual (accrual basis method)
1. Metode cash basis
Suatu system dimana pendapatan belum diakui sebelum pendapatan
tersebut belum diterima. Metode ini banyak digunakan pada perusahaan kecil dan
orang-orang yang menjual jasa, pada umumnya adalah orang-orang yang memiliki
keahlian tertentu.
2. Metode accrual basis
Metode pencatatan pendapatan, dimana pendapatan itu dicatat pada
saat sudah terjadi hak tanpa memperhatikan pendapatan tersebut diterima.
Keuntungan metode ini adalah karena metode ini sangat teliti dalam pengukuran
keuntungan (dalam laporan laba rugi) dan neraca selisih.
E. Pembentukan dan Realisasi
Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah
rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut
terefleksi dalam statemen keuangan. Pengertian atau definisi pendapatan harus
dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya
juga harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu
jumlah yang memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah
tersebut diakui (dicatat secara resmi) sebagai pendapatan. Pendapatan sebagai
produk perusahaan tidak mengisyaratkan berapa jumlahnya dan berapa harus
dicatat tetapi lebih mengisyaratkan berapa jumlahnya dan kapan harus dicatat
tetapi lebih mengisyaratkan bahwa pendapatan memang ada atau terwujud, definisi
tersebut lebih difokuskan pada eksistensi pendapatan.
Pengakuan pendapatan tidak boleh
menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu, secara konseptual
pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran
(measurability), dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus
diopersionalkan dalam bentuk kriteria pengakuan pendapatan. Sebagai produk
perusahaan, kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah
produk tersebut dan kriteria keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah
tersebut objektif serta dapat diuji kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi
untuk pengakuan pendaptan. Pendapatan yang diukur dengan jumlah penghargaan
sepakatan produk yang terjual baru akan menjadi pendapatan yang sepenuhnya
setelah produk selesai diproduksi dan penjualan benar-benar terjadi. Dengan
kata lain, pendapatan belum terealisasi sebelum terjadinya penjualan yang nyata
ke pihak lain. Sebaliknya, terjadinya kontrak penjualan belum cukup untuk
menandai eksistensi pendapatan sebelum barang/jasa sudah cukup selesai
dikerjakan atau diserahkan kepada pelangan. Dengan kata lain, pendapatan belum
terbentuk sebelum perusahaan melakukan upaya produktif. Untuk menjabarkan
kriteria kualitas informasi menjadi kriteria pengakuan pendapatan, perlu dipahami
dua konsep penting yaitu pembentukan pendapatan dan realisasi pendapatan.
a. Pembentukan
Pendapatan (Earning Process)
Pembentukan
pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan
bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul dan menjadi ada. Dengan kata lain,
apakah pendapatan itu timbul dari keadaan produktif atau karena kejadian
tertentu. Konsep ini menyatakan bahwa pendapatan terbentuk , terhimpun
bersamaan dan dengan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya
operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Konsep dasar ini
sering disebut pendekatan proses pembentukan pendapatan atau pendekatan
kegiatan. Pendekatan ini dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil capaian
serta kontinuitas usaha. Biaya merepresentasikan upaya dan pendapatan
merepresentasikan capaian. Karena tujuan perusahaan adalah menciptakan laba,
manajemen atau pengusaha mengharapkan diharapkan bahwa pendapatan selalu lebih
besar dari biaya. Tanpa harapan adanya kelebihan tersebut orang tidak bersedia
melakukan usaha secara sengaja dan senang hati. Laba merupakan imbalan untuk
tenaga, pikiran, serta risiko yang ditanggung pengusaha atau perusahaan. Pendekatan
ini juga dilandasi oleh konsep homogenesitas cost yaitu bahwa semua tahap
kegiatan atau unsur di dalamnya (direpresentasikan) mempunyai kedudukan atau
arti penting yang sama dalam menghasilkan pendapatan (Paton dan Littleton 1970
: 67 dalam Suwardjono, 2005 : 364). Implikasi dari konsep ini adalah semua
tahap kegiatan memberi sumbangan dalam penciptaan pendapatan yang secara
proporsional sama dengan besarnta kos. Jadi, begitu cost suatu objek biaya
terjadi, pendapatan dapat dianggap terbentuk sehingga laba juga terbentuk.
b. Realisasi
Pendapatan
Kosep
realisasi pendapatan: Menurut konsep ini, pendapatan baru dikatakan terjadi
atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak
independen untuk membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan atau
belum dibuat sama sekali. Dengan kata lain, pendapatan terbentuk pada saat
produk selesai dikerjakan dan terjual langsusng atau pada saat terjual atas
dasar kontrak penjualan (barang mungkin belum jadi atau belum diserahkan).
Berdasarkan konsep, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu
transaksi penjualan atau kontrak sehingga sebelum transaksi atau kontrak
tersebut terjadi pendapatan belum terjadi atau terbentuk.
Konsep penghimpunan dan realisasi
pendapatan sangat penting artinya dalam pengakuan pendapatan. Berdasarkan
konsep dasar upaya dan hasil, konsep penghimpunan pendapatan secara konseptual
lebih unggul dan lebih konsisten daripada konsep realisai bila dikaitkan dengan
definisi pendaptan secara umum, karena didukung oleh konsep dasar upaya dan
hasil serta konsep homogenitas cost. Konsep realisasi lebih berkaitan dengan
masalah pengukuran pendapatan secara objektif dan lebih bersifat kriteria
pengakuan daripada bersifat makna pendapatan. Konsep realisasi atau pendekatan
transaksi lebih menekankan kejadian yang dapat menandai pengakuan pendapatan
yaitu :
1. Kejadian perubahan produk menjadi
potensi jasa lain melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya.
2. Penguatan atau validasi transaksi
penjualana tersebut dengan diperolehnya aset lancar.
Dari kedua kejadian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses realisasi merupakan konfirmasi proses penghimpunan dana.
Dari kedua kejadian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses realisasi merupakan konfirmasi proses penghimpunan dana.
Kesimpulan
Pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor
produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Ada juga pendapatan adalah hasil
berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan
faktor-faktor produksi. Prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa
pendapatan diakui pada saat:
1. Direalisasikan bila barang-barang dan
jasa-jasa dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas (piutang).
2. Dapat direalisasikan bila aktiva yang
diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.
Dihasilkan , bila kesatuan itu sebagian besar telah
menyelesaikan apa yang seharusnya telah
dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan pendapatan.Sebagian besar perusahaan didirikan dengan tujuan
untuk menghasilkan laba yang optimal sehingga kelangsungan
hidup perusahaan dapat tercapai. Laba diperoleh sebagai kelebihan pendapatan atas beban.
Dari
pemaparan-pemaparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan adalah
keseluruhan penerimaan dari suatu unit usaha selama satu periode tertentu
setelah dikurangi dengan penjualan retur dan potongan-potongan. Maksud
penjualan retur adalah pengembalian barang oleh pelanggan karena barang
tertentu yang dikirim rusak atau tidak sesuai pesanan. Sedangkan potongan
penjualan adalah potongan yang diberikan kepada pelanggan karena pelanggan
membayar lebih cepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk mendapat
potongan.
Maka dengan demikian pendapatan dapat diakui ketika
pada saat penjualan merupakan titik yang menentukan untuk dapat menimbulkan
pendapatan yang memenuhi pengertian atau persyaratan dari pendapatan itu
sendiri. Penjualan baru dapat dikatakan terjadi bilamana telah terjadi
peralihan hak milik atas suatu barang, akan tetapi peralihan hak milik
merupakan masalah yang sangat teknis dan untuk dasar penentuan saat pengakuan
dalam prosedur pembukuan pendapatan disarankan untuk tidak terlalu menekankan
pada aspek yuridis formal karena kegiatan penjualan itu sendiri terdiri atas
rangkaian kegiatan yaitu berupa penjualan yang sifatnya kontinyu.